A. Pengertian Troubleshooting
Dalam dunia komputer, segalah sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting. Troubelshooting juga diartikan sebagai adanya suatu masalah atau adanya ketidaknormalan pada komputer kita. Penyelesaian sebuah masalah pada komputer juga murupakan troubleshooting.
Masalah pada komputer atau Troubleshooting dibagi menjadi 2 yaitu, troubleshooting hardware dan troubleshooting software. Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan komputer tidak menyala, monitor mati dan lain sebagainya. Sedangkan Troubleshooting software ditandai dengan lambatnya kinerja komputer dan lain-lain. Namun tidak menutup kemungkinan gejala – gejala yang ditimbulkan oleh software seperti lambatnya kinerja komputer juga bisa dikarenakan permasalahan dari hardware komputer tersebut.
B. Teknik-Teknik Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik) contohnya :
· Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
· Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
· dsb.
2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
· Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
· Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
· dsb.
Ø
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :
Ø
Tabel Pendeteksian Masalah
No.
|
Komponen
|
Pendeteksian Masalah
|
1.
|
Power Supply
|
Analisa Pengukuran
|
2.
|
Motherboard
| |
3.
|
Speaker
| |
4.
|
Ram
|
Analisa Suara
|
5.
|
VGA Card + Monitor
| |
6.
|
Keyboard
|
Analisa Tampilan
|
7.
|
Card I/O
| |
8.
|
Disk Drive
| |
9.
|
Disket
|
1.
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
2. Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
Kode beep pada AWARD BIOS
No.
|
Gejala
|
Diagnosa Pesan / Peringatan Kesalahn
|
1.
|
1 beep pendek
|
PC dalam keadaan baik
|
2.
|
1 beep panjang
|
Problem di Memory
|
3.
|
1 beep pendek 2 kali
|
Masalah pada konfigurasi atau setting pada CMOS
|
4.
|
1 beep panjang 1 beep pendek
|
Masalah pada Motherboard atau DRAM
|
5.
|
1 beep panjang 2 beep pendek
|
Masalah pada monitor atau VGA card
|
6.
|
1 beep panjang 3 beep pendek
|
Masalh pada keyboard
|
7.
|
1 beep panjang 9 beep pendek
|
Problem di ROM BIOS
|
8.
|
Beep panjang terus menerus
|
Masalah di DRAM
|
9.
|
Beep pendek terus menerus
|
Masalah pada penerimaan tegangan (power)
|
Kode beep pada AMI BIOS
No.
|
Gejala
|
Diagnosa Pesan / Peringatan Kesalahan
|
1.
|
1 beep pendek
|
DRAM gagal merefresh
|
2.
|
2 beep pendek
|
Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (system memory)
|
3.
|
3 beep pendek
|
BIOS gagal mengakses memori 64kb pertama
|
4.
|
4 beep pendek
|
Timer pada system gagal bekerja
|
5.
|
5 beep pendek
|
motherboard tidak dapat menjalankan processor
|
6.
|
6 beep pendek
|
controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik
|
7.
|
7 beep pendek
|
Video mode error
|
8.
|
8 beep pendek
|
Tes memori VGA gagal
|
9.
|
9 beep pendek
|
Cjecksum error ROM BIOS bermasalah
|
10.
|
10 beep pendek
|
CMOS shutdown read/wite mengalami error
|
11.
|
11 beep pendek
|
Chace memori
|
12.
|
1 beep panjang 3 beep pendek
|
Conventional/extended memori rusak
|
13.
|
1 beep panjang 8 beep pendek
|
Tes tampilan gambar gagal
|
Kode beep pada PHOENIX BIOS
Kode beep pada phoenix BIOS sedikit berbeda dengan bunyi beep pada type BIOS lainnya. Pada PHOENIX serangkaian beep akan dipisahkan oleh jeda, jadi tidak menurut panjang atau pendeknya, misalnya beep – beep beep – beep – beep beep akan menjadi 1 - 2 – 1 – 2.
No
|
Gejala
|
Diagnosa Pesan / Peringatan Kesalahan
|
1.
|
1 – 1 – 4
|
BIOS tidak berfungsi
|
2.
|
1 – 2 – 1
|
Motherboard rusak
|
3.
|
1 – 3 – 1
|
RAM bermasalah
|
4.
|
3 – 1 – 1
|
Ada masalah pada Motherboard
|
5.
|
3 – 3 – 4
|
VGA card bermasalah
|
6.
|
1 – 1 – 4 - 1
|
Kesalahan Chace
|
7.
|
1 – 2 – 2 - 3
|
ROM BIOS Checksum
|
8.
|
1 – 3 – 1 - 1
|
DRAM Segarkan Uji
|
9.
|
1 – 3 – 1- 3
|
Keyboard kontroler uji
|
10.
|
2 – 1 – 2- 3
|
ROM pemberitahuan hak cipta
|
11.
|
2 – 2 – 3 - 1
|
Test untuk interupsi tak terduga
|
3.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang Ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : - Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
- Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan disk failure, maka dapat dipastikan permasalahan terjadi pada hard disk.
- Biasanya kabel data atau kabel daya yang belum terpasang dengan baik.
C. Faktor Penyebab Kerusakan Pada PC
Timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Kerusakan pada komputer dalam garis besarnya dapat dibagi dua, yaitu :
1. Faktor Perangkat Keras (Hardware)
Kerusakan pada Faktor Perangkat Keras bisa disebabkan karena :
1. Instalasi hardware belum benar seperti pemasangan kabel, jumper,
slot, baut atau skrup dll.
2. Kerusakan pada komponen hardware, seperti Processor, Motherboard, Memory, VGA Card, Hardisk dll.
2. Faktor Parangkat Lunak (Software)
Kerusakan pada Faktor Parangkat Lunak bisa disebabkan karena :
1. Kerusakan pada System Operasi.
2. Kerusakan pada Program Aplikasi.
3. Kerusakan pada Driver.
Maka dari itu diperlukan penanganan penanganan khusus untuk masalah masalah diatas.
D. Penanganan Troubleshooting Pada PC
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk penanganan Troubleshooting
pada PC dengan mudah adalah :
a) Mempersiapkan Peralatan
1. Obeng min (-) dan plus (+)
2. Tang
3. Kabel data untuk konektor harddisk dan CD/DVD-ROM
4. Kuas/Sikat
5. Air Cleaner
6. Taspen
7. Dan lain-lain
b) Mengetahui Komponen PC
1. Melakukan pengecekan konektor harddisk
2. Melakukan pengecekan konektor CD/DVD-ROM
3. Melakukan pengecekan konektor pada Mainboard
4. Melakukan pengecekan konektor Power Supply
5. Mengecek kabel data yang digunakan untuk konektor hardisk
dan CD/DVD- ROM.
c) Pembersihan Slot dan socket pada komponen PC
1. Lakukan pembersihan semua slot dan socket mainboard dengan kuas/sikat
2. Lakukan penyemprotan dengan air cleaner pada slot dan socket mainboard
3. Lakukan pembersihan pada RAM
4. Lakukan pembersihan ruang CPU
d) Pengecekan pada komponen PC
1. RAM
2. Prosesor
3. Mainboard
4. Power Supply
5. VGA Card
e) Mengupdate Antivirus Pada Komputer
f) Melakukan Pemeriksaan Komputer
Ada beberapa kategori dalam pemeriksaan komputer, karena merupakan bentuk-bentuk penelusuran terhadap kesalahan yang terjadi.
1. Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan visual merupakan tahap awal pemeriksaan yaitu pemeriksaan beberapa masalah yang dapat ditangkap dengan mudah melalui pandangan mata atau panca indra kita. Pemeriksaan ini misalnya:
ü Pemeriksaan sambungan-sambungan kabel, seperti kabel data. Apakah terdapat kabel yang lepas atau tidak tersambung dengan benar.
ü Pemeriksaan “jumper” seperti jumper motherboard, harddisk atau CD ROM, apakah konfigurasinya sudah betul atau belum.
ü Pemeriksaan pemasangan kartu-kartu seperti kartu grafis, kartu audio dan sebagainya.
ü Pemeriksaan PCB (Program Control Block) apakah ada yang bengkok, jalur putus, apakah ada cip yang terbakar dan sebagainya.
2. Pemeriksaan Bunyi
Pemeriksaan bunyi merupakan pemeriksaan komponen dengan mendengarkan bunyi-bunyi yang dapat memberikan arti sendiri akan kondisi komputer. Sebagai contoh adalah:
ü Bunyi mekanikal boleh didengar dari putaran disk, putaran kipas dan lain-lain. Apakah bunyi komponen-komponen tersebut normal seperti biasa.
ü Pendeteksian bunyi beep yang muncul ketika POST. Bunyi beepyang ditimbulkan BIOS, memberikan arti tertentu.
3. Pemeriksaan Kondisi
Pemeriksaan ini memerlukan interaksi yang lebih khusus seperti misalnya menyentuh cip untuk merasakan suhunya. CPU yang mempunyai panas berlebihan, tentunya akan menimbulkan masalah. Jika CPU memiliki chip yang besar seperti EPROM, mestinya memiliki suhu yang hangat saja. Sedangkan chip yang kecil tidak panas langsung. Chip keramik lebih panas daripada yang dibuat dari plastik. Jika terlalu sejuk ini mungkin menunjukkan cip tersebut mati atau tidak ada arus yang sampai kepadanya.
4. Pemeriksaan Isyarat
Ini adalah cara terakhir jika semua langkah yang dilakukan tidak mampu mendeteksi dan menyelesaikan masalah. Pemeriksaan ini lebih complicated, memerlukam peralatan khusus, dokumen dan gambar sistem serta pengetahuan yang mendalam mengenai sistem elektronik.
E. Masalah Umum Yang Sering Terjadi Pada PC
1. Masalah pada Hardware
Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya diantaranya ialah sebagai berikut:
· Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
· Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card ke slot belum pas.
· LED dari harddisk, floppy, atau CD menyala terus disebabkan kesalahanpemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung.
Masalah dengan komponen hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dijelaskan dan diatasi tanpa tools yang tepat serta keahlian dan pengalaman yang menunjang. Berikut adalah penjelasan umum pada masalah yang sering terjadi disertai dengan cara mengatasinya.
a) Masalah pada Power Supply
Gejala : Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.
Solusi : Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off di belakang, tepatnya dibelakang Power Supply, sudah dalam posisi On. Jika sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan Bapak/Ibu ganti kabel powerdengan yang Bapak/Ibu yakini bagus. Jika masalah masih berlanjut berarti masalah ada pada Power Supply. Silahkan ganti power supply, disarankan sebaiknya ganti sajaPower Supply yang rusak dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.
Catatan : Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, setelah menggantinya, komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada masalah pada komponen yang lainnya seperti Motherboard, VGA Card, dan Memory.
b) Masalah Pada Motherboard
Gejala : Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas prosesor berputar, serta tidak ada suara beep di speaker.
Solusi : Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboard/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup casing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke motherboard, harddisk, floppy. Hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan berbagai card yang menempel pada motherboard(VGA, Sound, atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada casing hanyamotherboard saja. Silahkan periksa motherboard-nya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, transistor, dan yang lainnya apakah ada yang terbakar. Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan motherboard masih bagus, tapi ada kalanya motherboard tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS. Setelah itu pasangkan kembali, dan nyalakan.
c) Masalah pada Harddisk
Gejala : Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke sistem operasi (operating system – OS), dan kemudian di layar monitor ada pesan “harddisk error”, “harddisk Failure”, setelah itu muncul pesan “press F1 to continue”. Setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan “Operating system not found”.
Solusi : Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba Bapak/Ibu dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak dicontroller-nya. Ada kemungkinan operating system rusak, hal ini bisa diatasi denganinstall ulang atau jika OS menggunakan Windows 2000/XP ada Fasilitas Repair-nya, atau ada kemungkinan juga harddisk sudah rusak.
d)
Mengatasi Masalah pada CD/DVD-ROM
Gejala : Jenis kerusakan yang biasa ditemui :
1. Tidak terdeteksi di Windows
2. Tidak bisa keluar masuk CD/DVD
3. Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
4. Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
Solusi : 1. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, periksa disetup BIOS apakah sudah dideteksi? Sebaiknya di-set auto. Periksa apakah ledmenyala, jika tidak maka kerusakan di Controller-nya.
2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
3. Kerusakan biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ulang optik tersebut.
4. Head kotor, bisa dibersihkan menggunakan cotton bud.
2. Masalah pada Software / Aplikasi
a) Masalah BIOS
Gejala-1 : Hati-hati dalam Update BIOS, ketika meng-Update anda keliru memilih versi BIOS, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.
Solusi : Biasanya update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis motherboard tertentu yang memilikibackup BIOS pada Chip-nya. Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat me-restore-nya anda tinggal memindahkan posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupkan PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika motherboard tidak memiliki fasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke produsen (vendor). Jenis BIOS dapat anda lihat di bukumanualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik posisinya.
Gejala-2 : CPU mengeluarkan suara beep beberapa kali di speaker-nya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.
Solusi : Bunyi beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS. Bunyi tersebut menunjukkan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC. Biasanya kesalahan padaMemory yang tidak terdeteksi, VGA Card yang tidak terpasang dengan baik, Prosessor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya. Silahkan periksa masalah tersebut.
b) Sistem Operasi Hang/Berhenti Berproses/Blue Screen
Gejala : CPU yang sering hang/berhenti beraktifitas
Solusi : Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada Bad Sector di Harddisk, ada Virus, ada masalah di hardware seperti Memory Kotor/Rusak, Motherboard Kotor/Rusak,Cooling Fan perputaran kipasnya sudah lemah, Power Supply tidak stabil. Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, bisa dari memory, bisa dariharddisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan. Jika setelah melakukan pembersihan virus masih tetap terjadi, kemungkinan besarkomputer harus di-install ulang
c) Solusi Masalah Booting pada Windows
Gejala : Sistem Operasi tidak dapat dijalankan.
Solusi : Bila setelah PC dinyalakan muncul pesan "Invalid system disk. Replace the disk and then press any key", ini berarti bahwa sistem tidak lagi mengingat parameter untuk boot partition-nya. Kesalahan seperti ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, bisa disebabkan oleh kerusakan hardware atau komputer Anda terserang virus. Jika Anda masih belum bisa memastikan apakah error ini disebabkan oleh kerusakan hardware atau serangan virus, booting ulang komputer Anda dengan menggunakan startup disk yang write-protected. Disket startup ini sebaiknya dimiliki pleh setiap pemakai Windows. JIka Anda tidak memilikinya, Anda dapat membuatnya melalui "Control Panel|Add/Remove Programs|Startup disk".
Masuklah ke DOS prompt dari harddsik. Jika hal ini tidak mungkin dilakukan, jalankan program FDISK dari disket startup. Program ini akan menampilkan partisi C. Lalu keluarlah dari program ini dan ketikkan perintah "FDISK /MBR" pada DOS prompt. Sekarang MBR (Master Boot Record) sudah dibuat kembali. Jika sebelumnya Anda sudah memiliki program Boot Manager, maka program ini akan ikut terhapus. Bila setelah melakukan booting dari harddidsk masih muncul pesan bahwa sistem tidak dapat ditemukan, maka masukkan kembali startup disk. Dari prmpt A:\ ketikkan perintah sys c: dan tekan enter. Setelah sistem dibooting ulang, biasanya sistem sudah dapat berjalan minimal dengan interface DOS. Kemudian jalankan program "Scandisk" untuk mengatsi error pada media data. Anda dapat masuk kembali ke Windows dengan mengetikkan perintah "WIN" pada prompt.
d) Windows tiba-tiba hang pada tampilan awal.
Solusi 1 : Kegagalan booting Windows tidak selalu terjadi karena harddisk tidak dikenal atau akibat serangan virus. Masalah ini juga bisa dipicu oleh kesalahan driver atau software yang di-install terakhir kalinya, sehingga proses booting menjadi hang atau berakhir dengan blue screen (layar biru dengan pesan yang cukup memusingkan). Jika demikian, mau tidak mau Anda harus menekan tombol reset. Lalu komputer akan berjalan kembali dan masuk ke boot menu. Secara default, sistem sudah diatur dalam "Safe Mode". Jalankan Windows dalam mode ini, karena driver yang dijalankan di sini hanyalah driver-driver yang penting saja. Dalam tampilan WIndows dalam Safe Mode ini, Anda dapat meng-uninstall driver atau software yang diduga telah menjadi penyebab error tersebut.
Booting kembali sistem Windows Anda. Jika sistem masih hang sewaktu dijalankan tekan kembali tombol reset dan setelah booting, pilih menu "Logged (Bootlog.txt)". Di sini proses loading akan dicatat ke dalam file BOOTLOG.TXT. Jika sistem Windows menjadi hang ketika memasuki tampilan graphic interface, Anda dapat membuka file Bootlog.txt ini dengan teks editor (EDIT.COM) yang ada dalam directori C:|Windows\Command\. Lalu, buanglah driver atau program yang menjadi penyebab kegagalan sistem setelah Windows masuk ke dalam Safe Mode.
Solusi 2 : Jika Windows masih tetap hang setelah membuang driver atau software yang bermasalah, sebaiknya Anda mereparasi ulang Windows dengan menjalankan startup disk atau booting dari CD instalasi Windows jika sistem Anda mendukungnya.
Jalankan file setup dari CD Windows, seperti pada instalasi yang baru. Jika data yang dikopi mengalami konflik versi, Windows akan selalu mengkonfirmasikannya. Anda dapat menentukan apakah sebuah driver atau DLL yang telah diinstal harus diganti dengan file dari CD instalasi. Jika Anda sudah dapat mengetahui modul Windows yang memicu error tersebut, Anda dapat mengatasinya dengan mengganti file driver yang konflik. Pembaharuan sistem Windows ini lebih baik daripada melakukan instalasi ulang setelah memformat harddisk. Semua program dan data registry yang sudah ditentukan tidak akan terhapus atau terganti. Demikian juga dengan data dalam harddisk.
F. Trouble Yang Pernah Dialami Sipenulis Pada PC
1. Lupa Password BIOS
Analisa : pada saat saya mau menginstall leptop seseorang, ketika masuk di bios setup, tiba2 langsung Muncul kata “bios password”. Artinya kita harus memasukkan Password bios terlebih dahulu sebelum masuk ke setup bios. Namun jika tdk bisa/tidak tahu password bios tersebut artinya kita tidak bisa mengsetting bios setup. Salah satu contohnya jika kita mau install ulang OS, maka tentu tidak akan bisa. Karena kita harus terlebih dahulu memasukkan password bios tersebut.
Penyebab : bisa jadi pengguna leptop itu/si pemilik pernah memberikan password bios tapi lupa passwordnya. Tapi sempat saya tanya si pemilik katanya lama tidak digunakan terus pas mau digunakan kembali tiba minta password bios. Sehingga menurut perkiraan saya, ataukah memang dari perusahaan leptop tersebut memberikan setting tersendiri sehingga dalam jangka waktu yang lama tidak digunakan maka pada saat baru dinyalahkan password bioss tersebut aktif sendiri.
Solusi : saya coba cari password standar di internet dan coba memasukkan beberapa password bios standar PHOENIX (seperti : BIOS, CMOS, phoenix, PHOENIX). Dan alhamdulillah satu diantaranya berhasil.
2. Blue Screen
Analisa : ketika saya mau mengshutdown sebuah laptop. Tiba-tiba tampil seperti ini.
Penyebab : setelah saya browsing di internet, ternyata penyebab masalah blue scereen secara umum banyak sekali. Tergantung dari pesan/kode yang ditampilkan. Diantara contoh pesan/kode yang sering ditampilkan seperti: IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL (0X0000000A),NTFS_FILE_SYSTEM atau FAT_FILE_SYSTEM (0X00000024) atau (0X00000023), UNEXPECTED_KERNEL_MODE_TRAP (0X0000007F), dan lain sebagainya.
Solusi 1 : solusi dari penyebab blue screen juga banyak tergantung dari arti pesan/kode yg ditampilkan. Namun setelah saya browsing di internet mengenai solusi dari blue screen, ternyata banyak yang dapat dilakukan diataranya:
1. System Restore – Jika Blue Screen baru saja terjadi pada komputer kamu maka sebaiknya kamu menggunakan System Restore untuk mengatasinya. Ini akan membuat komputer kamu kembali ke keadaan sebelumnya. Kalau system restore ini berhasil maka kemungkinan Blue Screen terjadi karena kesalahan software.
2. Scan Malware – Malware yang menembus jauh ke dalam Windows apalagi jika sampai di kernel Windows sebuah tingkat dimana hal paling rendah di Windows dapat menyebabkan tidak stabilnya sistem. Solusi untuk mengatasi ini dengan melakukan scan antivirus terhadap malware.
3. Install Update Driver – Sebuah driver yang salah install atau tidak diupdate dapat menyebabkan crash. Download driver terbaru dari perusahaan hardware komputer kamu, mungkin ini akan memperbaiki masalah BSOD.
4. Boot ke Safe Mode – Jika komputer kamu mengalami BSOD ketika dinyalakan, kamu bisa masuk ke Safe Mode. Pada Safe Mode, Windows hanya mengambil driver-driver yang penting. Jika kamu salah menginstall driver yang menyebabkan BSOD, dengan Safe Mode kamu dapat menguninstallnya.
5. Periksa Masalah Hardware – Blue Screen dapat terjadi ketika kegagalan hardware terjadi dari komputer. Caranya dengan mengetikkan Memory Diagnostics Tool pada Start Menu atau mungkin komputer kamu terlalu panas dan kekurangan fan.
6. Install Ulang Windows – Ini adalah pilihan terakhir yang bisa kamu lakukan adalah menginstall ulang komputer kamu. Dengan cara ini, sistem akan terbangun dari awal dan tidak akan ada kerusakan. Jika kamu tetap mengalami Blue Screen berarti permasalahannya ada di hardware.
Solusi 2 : Namun karena berhubung dulu belum memahami betul mengenai blue screen jadi saya langsung ambil tindakan terakhir yaitu Install Ulang Windows. Dan alhamdulillah akhirnya berhasil walaupun mungkin bukan itu sebenarnya solusi yang tepat diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar